Thursday, December 23, 2010

Strategi Pemasaran yang Efektif

NAMA : ZENDEEDO SETIAWAN
KELAS : 2DD01
NPM : 32209627
SUMBER :
http://partisimon.com/blog/pemasaran-yang-effektif.html ,

Inti dari bisnis adalah untuk menjual produk atau jasa. Sebuah produk atau layanan dikonseptualisasikan karena ada pasar untuk itu. Ini dapat menjadi potensi yang ada atau pasar. Dengan persaingan ketat yang nyata hari ini, perusahaan dalam mencari strategi pemasaran offline efektif. Untuk pemasaran yang efektif, strategi yang berbeda untuk setiap komponen pemasaran harus dilaksanakan.

Didalam arena bisnis global saat ini, telah terjadi perang kompetisi dan strategi untuk kelangsungan hidup suatu bisnis. Oleh karena itu, tentu sangat penting untuk melakukan perbaikan pemasaran yang efektif dari produk dan jasa yang ditawarkan untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan. Ada beberapa tips pemasaran yang efektif termasuk didalamnya strategi bisnis bagi perusahaan, baik besar maupun kecil.

Beberapa hal yang berkenaan dengan strategi pemasaran yang efektif antara lain :

Temukan ceruk pasar dan melakukan kajian perbaikan strategi pemasaran secara berkala. Pada abad ke 21 ini, seorang pebisnis perlu untuk melakukan observasi dan analisis aktivitas pemasaran dan kemampuan marketingnya. Anda perlu untuk melakukan penelitian terhadap syarat-syarat penting yang diterima pasar terhadap produk atau jasa yang anda atau perusahaan tawarkan. Juga perlu melakukan penelitian pasar melalui survey untuk mengenali pasar, waktu peluncuran yang tepat dan alasan kehadiran produk yang di tawarkan. Hal ini sangat penting untuk mengetahui benefit utama apa yang didapatkan konsumen dari produk atau jasa yang ditawarkan.

Monitor apa yang pesaing lakukan. Selain itu, sebagai seorang pengusaha, juga hal penting untuk mengetahui apa yang pesaing lakukan, lalu memutuskan “ditujukan kepada siapa produk tersebut” dan mengenali karakteristik calon pelanggan produk tersebut.

Pilih metode dan media promosi yang efektif sekaligus efisien. Penjualan dan kampanye promosi memerlukan budget yang lumayan besar, karena itu perlu memperhitungkan bentuk promosi dan media yang digunakan, agar dapat seefektif dan seefesien mungkin, dimana kampanya promosi dapat ditujukan untuk menanamkan “awareness” konsumen atau untuk menghasilkan penjualan. Sebelumnya, pastikan jaringan distribusi produk, seperti distributor dan agen telah memiliki stok produk, mengingat jangan sampai produk yang dipromosikan ternyata sulit didapat konsumen dipasaran.

Berikan sentuhan personal. Selain itu, anda secara pribadi perlu secara teratur memonitor aktivitas marketing untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen dan implikasi dasar dari apa apa yang dilakukan dalam aktivitas pemasaran tersebut. Selain itu, lakukan monitoring terhadap kepuasan konsumen sebagai titik penting dalam pemasaran. Sebuah persamaan sederhana: Konsumen yang senang sebanding dengan keuntungan yang tinggi, maksudnya jika konsumen semakin senang, maka profit yang didapat juga semakin besar.

Manage tenaga pemasar anda. Anda perlu merombak struktur anggota tim penjualan jika anggota tim penjualan anda ternyata tidak “sales oriented”. Saat ini konsumen semakin kritis dan mudah berpindah penggunaan produk, karena tersedia banyak pilihan produk dipasaran. Pertimbangkan bagaimana memberikan perubahan sentuhan untuk konsumen supaya mereka loyal. Jadikan “pemasaran berorientasi konsumen” sebagai bagian dari nilai-nilai karyawan di semua devisi. Berikan wewenang kepada kepada karyawan untuk mengambil keputusan secara fleksibel. Berikan pelatikan kepada staff menejerial untuk merencanakan dan mengalokasikan bujet untuk semua aktivitas marketing dan yang terpenting, koordinasi kerja antar bagian. Jangan lupa untuk merangkul tenaga pemasaran anda sebagai mata dan telinga perusahaan. Mereka adalah tenaga kerja yang bisa membantu anda secara effektif untuk mendapatkan input balik dan apa yang diperlukan untuk mempertahankan pelanggan potensial. Hal ini dapat membantu anda untuk mempertahankan produk anda berada sebagai market leader di pasar. Marketing yang effektif juga berkenaan dengan pendelagasian wewenang dan tanggung jawab. Anda harus memotivasi dan mengkomunikasikan kepada staff untuk mendukung program-program penjualan dan menghasilkan ide-ide kreatif secara teratur.

Desain brosur, telemarketing dan website yang baik sangat penting untuk mendukung bisnis anda. Perlu ada komunikasi yang bagus antar bagian yang sangat penting untuk pemasaran yang efektif. Anda harus secara pribadi mengambil tanggung jawab pada komitmen bisnis berorientasi konsumen dan mempertahankan kualitas produk dan jasa.

Karakter dan kemauan konsumen itu bermacam-mcam, dan oleh sebab itu anda perlu untuk mengenali dan mengidentifikasikan kedalaam berbagai katagori, misalnya berdasarkan pendidikan, pekerjaan, income, usia dll. Ini akan membantu anda untuk mengerti apa yang dinginkan masing-masing katagori konsumen. Grup konsumen semacam itu membantu analisa “segmen pasar” dan kemudian anda dapat mengembangkan teknik pemasaran yang berbeda untuk tipe konsumen yang berbeda.

Pemasaran yang efektif juga berkenaan dengan identifikasi persyaratan yang diperlukan untuk melakukan “pemasaran tersegmen” dan mengetahui benefit apa yang konsumen dapatkan. Hal ini membentu anda untuk mendapatkan target yang tepat dan konsumen potensial, dan pada akhirnya akan menghasilkan lebih banyak keuntungan. Selanjutnya anda dapat menghasilkan keuntungan melalui strategi “marketing mix”. Anda perlu menentukan USP “Unique Selling Proposition” atau teknik pemasaran yang unik jika produk atau jasa yang anda tawarkan bersaing ketat dangan produk competitor. Anda perlu secara efektif mengevaluasi produk – layanan yang ditawarkan, termasuk garansi dan layanan purna jual. Perbedaan harga jual perlu dipikirkan untuk dicantumkan dan termasuk harga diskon. Dalam kenyataanya, pemasaran yang efektif adalah strategi dimana harga juga dapat di pakai untuk mengkomunikasikan posisi produk dan keuntungan yang diperoleh konsumen.

Produk atau jasa yang ditawarkan sebaiknya mempunyai pilihan / varian sehingga dapat dipilih oleh pelanggan.

Apakah anda pernah mendengar tentang program affiliasi? program ini adalah salah satu bentuk periklanan di dunia internet yang sangat efektif untuk mendatangkan pengunjung kepada pemasang iklan atau untuk menjual suatu produk di internet dengan imbalah tertentu kepada si pemasar. Pemasang iklan (advertiser) membayar sejumlah uang kepada pemilik website, dimana link pengiklan diletakkan pada website tersebut, yang akan mengalirkan traffik, dalam hal ini pengunjung ke website si pengiklan. Sistem kerjanya sederhana, pengiklan membayar komisi kepada orang yang membantu mereka melakukan penjualan. Semudah itu kah? ternyata tidak.

Pemasaran affiliasi dapat dikatakan gampang-gampang susah. Dan tentu saja akan sangat menyulitkan bagi kita yang tidak melengkapi diri dengan pengetahuan teknis tentang bagaimana cara terbaik menjadi pemasar affiliasi. Dan artikel ini mencoba memberikan sharing beberapa hal yang harus kita ketahui dalam memasarkan affiliasi.

Dan seperti yang kita ketahui di era sekarang ini internet dianggap sebagai saran penting dalam berbisnis.

Berikut adalah beberapa hal mengapa para internet marketer menyukai affiliasi marketing sebagai bentuk yang dipilih dalam beriklan via internet:

1. Biaya yang rendah

Banyak yang takut untuk memulai bisnis rumahan mereka karena alasan modal yang diperlukan lumayan besar. Dalam pemasaran afiliasi, Anda tidak perlu menghabiskan terlalu banyak uang untuk memulai mendapatkan uang.

2. Tidak perlu melakukan stok / punya gudang

Manajemen produk merupakan hal yang dapat membuat kita strees. Tetapi pada affilisi marketing, tidak diperlukan perawatan, termasuk pada marchant.

3. Pendapatan tanpa batas melalui “leverage” atau alat bantu

Bila Anda memiliki pekerjaan yang dibayar, pendapatan bulanan anda tergantung apakah anda berkerja atau tidak. Dengan memakai teknik affiliasi, afiliasi Anda bisa saja membawa semua lalu lintas ke situs Anda tanpa harus mengalami kesulitan seperti dialami oleh seorang “calo” pada dunia nyata, cukup dengan sebuh link atau URL replika yang di letakkan pada web affiliates. Walaupun tidak setiap web marketer mendapatkan penghasilan yang memadai, namun sistem affilasi ini sangat memudahkan para affilites unutk mendapatkan penghasilan dengan lebih mudah.

4. Koneksi langsung ke funia Global tanpa batas

Dengan sistem afiliasi, Anda terhubung dengan pasar global (internasional) dengan biaya sangat murah. Yang harus anda siapkan adalah memilih produk tertentu yang kira-kira laku keras (sangat dibutuhkan konsumen) namun persaingannya sedikit, lalu mempersiapkan semua peralatan perangkat lunak yang diperlukan untuk sebuah sistem affilisi yang mana akan mengalirkan lalu lintas pengunjung ke website anda.

5. Resiko lebih rendah

Alasan utama bagi para Internet marketer lebih antusias terhadap afiliasi pemasaran karena faktor resiko yang lebih rendah. Khususnya mereka yang memiliki anggaran iklan yang kecil, sistem affiliasi merupakan salah satu cara untuk menyiasatinya.

6. Buka 24 jam sehari

Dengan pemasaran afiliasi, bisnis Anda bekerja 24 jam setiap hari dengan target pasar yang tidak dibatasi jarak (nasional atau Internasional) Apa bisa lebih baik daripada itu?
Namun semua ini hanya akan menjadi sampah jika Anda tidak memiliki hak cipta untuk produk yang anda miliki, atau jika anda tidak memiliki alat-alat penting lainnya (tools) untuk membuat affiliasi anda berkembang, misalnya sebuah website yang search engine friendly. Jadi, lebih baik benahi hal-hal mendasar terlebih dahulu sebulum mempertimbangkan berapa keuntungan yang akan di dapat.

Wednesday, December 22, 2010

Menjadi Wirausahawan yang Sukses

NAMA : Zendeedo Setiawan
KELAS : 2DD01
NPM : 32209627

Menjadi Seorang Wirausahawan Sukses

Menjadi seorang wirausahawan (entrepreneur) berarti memadukan perwatakan pribadi, keuangan dan sumber-sumberdaya di dalam lingkungannya. Wirausahawan adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumberdaya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan daripadanya dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan sukses. Seorang wirausahawan sejati tidak memikirkan kegagalannya, tetapi mencari tahu penyebabnya. Dan juga tentunya seorang wirausahawan berani mencoba. Seorang entrepreneur – dalam situasi sesulit apa pun – akan semakin tertantang untuk tidak berhenti mencoba. Dengan kata lain “berani mencoba” dan orang yang selalu berani mencoba itulah yang pada akhirnya justru akan meraih kemenangan atau kesuksesan. Dalam bisnis, tampaknya kita perlu mengedepankan sikap seperti itu, dan saya kira tidak ada salahnya bila kita bersikap positif semacam itu. Berdasar pengalaman, saya melihat, bahwa seorang entrepreneur adalah orang yang tidak mudah percaya sebelum mencobanya. Meskipun ketika mencobanya, keyakinan kita hampir padam karena pasti akan diterpa ‘angin”. Dan ternyata, terpaan ‘angin” tersebut justru dapat membakar semangat kewirausahaan (the spirit of entrepreneurship) kita. Nalar bisnis (sense of business) kita semakin optimal, dan pada akhirnya, sebagai entrepreneur, kita semakin yakin akan kesuksesan yang akan kita raih.

Tegasnya, keberhasilan dalam bisnis memang sangat ditentukan oleh semangat kewirausahaan kita yang tinggi. Dengan demikian sikap mencoba dan mencoba terus-menerus itu akan dilakukannya. Pada akhirnya dengan sikap kita yang “berani mencoba” itu, akan membuat kita tidak akan mudah terpuruk dengan keputus-asaan. Apalagi sampai menghancurkan hidup dan bisnis yang telah kita rintis lama.

Selain itu, pikiran kita juga harus tetap diformulasikan ke arah positif. Bukan sebaliknya, suka berpikir negatif, apalagi sampai putus asa. Sikap semacam ini harus kita buang jauh-jauh.

Jika pikiran kita tidak melihat hasil akhir, bahwa bisnis kita bakal sukses, maka tentu kita akan kehilangan semangat kewirausahaan. Sebab, dengan kita memiliki bayangan kesuksesan di masa depan, tentu akan dapat memotivasi kita untuk bekerja lebih giat. Bahkan, menjadikan diri kita bersikap tidak mudah putus asa.

Berikut adalah 10 tips untuk memotivasi menjadi wirausahawan:

1. Awali Dengan Impian dan Imajinasi

Sebelum manusia bisa mendarat di bulan, tak pernah ada yang berfikir bahwa hal itu adalah sebuah kenyataan. Ide mendarat di bulan pada awalnya adalah sebuah mimpi indah yang tak akan pernah terwujud.Namun impian dan imajinasi itu akhirnya berubah menjadi kenyataan ketika seseorang telah membuktikannya dengan pendaratan manusia pertama kali ke bulan. Yang perlu diingat adalah segala sesuatu keberhasilan itu bermula dari impian dan keyakinan dengan didorong oleh kerja keras untuk mewujudkannya. Jika anda mempunyai impian untuk menjadi seorang pengusaha yang sukses dan punya niat untuk mewujudkannya, maka segeralah bangun dari mimpi anda. Bekerja keraslah untuk segera merubah mimpi anda itu menjadi kenyataan. Hanya seorang pemimpi yang mampu menciptakan dan membuat sebuah terobosan dalam produk, jasa ataupun ide yang bisa sukses. Mereka tidak mengenal kata tidak bisa atau tidak mampu.

2. Semangat dan Kegigihan

Antusiasme, semangat dan kegigihan adalah sebuah modal utama di dalam memulai sebuah perjuangan baru untuk mencapai keberhasilan. Bila anda loyo, tidak bersemangat dan dan bermalasan, yakinlah tidak lama lagi anda akan segera mengalami kegagalan total. Carilah motivasi usaha anda itu dengan mempelajari perjuangan pengusaha-pengusaha yang sukses pendahulu anda.

3. Mempunyai Pengetahuan Dasar-dasar Bisnis

Tanpa adanya pengetahuan dasar-dasar bisnis hanya akan membuat usaha anda seperti sebuah kelinci percobaan. Kemungkinan besar hanya akan banyak mengalami kegagalan. Tidak akan ada sukses tanpa sebuah pengetahuan. Yang terbaik adalah belajar sambil bekerja. Bekerja dengan orang lain dulu sebelum anda menjadi pebisnis sangat membantu anda menyerap ilmu dan pengalaman dan siap sukses.

4. Berani Mengambil Resiko

Setiap sesuatu yang kita usahakan tentu akan ada resikonya. Semakin besar hasil yang ingin dicapai, tentu kemungkinan resiko yang akan dialami apabila mengalami kegagalan juga besar. Orang yang berani mengambil resiko adalah calon orang yang sukses. Jangan takut akan kegagalan, tapi jadikanlah kegagalan itu sebagai batu loncatan menuju kesuksesan.

5. Kerja Keras

Hanya dengan bekerja keraslah sebuah usaha akan mengalami kemajuan dan kesuksesan. Bohong apabila ada yang mengatakan dia meraih keberhasilan yang gemilang hanya dengan duduk beberapa saat di tempat kerja seperti yang sering dikatakan pengiklan di internet. Sebenarnya awal mula mereka merintis usahanya itu adalah dengan kerja keras tanpa mengenal putus asa dan banyak berkorban waktu dan tenaga.

6. Mau Belajar Dari Pengalaman Orang Lain

Pepatah mengatakan: “Pengalaman adalah guru yang terbaik.” Seorang calon pengusaha yang sukses mau mengambil pengalaman dari orang lain dan dari dirinya sendiri. Apapun pengalaman seseorang itu baik kesuksesan atau kegagalan harus dijadikan suatu pelajaran yang berharga sebagai panduan dia dalam memulai usaha atau mengembangkan usahanya.

7. Bersedia Menerima kritikan dan Nasehat Dari Orang Lain

Sebagian orang menganggap bahwa kritikan yang ditujukan kepadanya itu adalah sebagai sebuah penghambat bagi kelangsungan usahanya. Akan tetapi bagi orang yang berfikir normal akan menjadikan kritikan atau bahkan nasehat dari orang lain itu sebagai gurunya yang membimbing dia ke arah sukses. Menerima kritikan berarti menyadari bahwa kita mempunyai kekurangan. Dengan mengetahui kekurangan yang ada pada kita maka kita bisa memperbaiki kekurangan itu. Berterimakasihlah kepada orang yang mau menegur dan mengkritik kita.

8. Menjalin Kerjasama Dengan Orang Lain

Betapapun pandainya seseorang itu, apabila dia bekerja sendiri maka perjuangannya itu hanya akan sia-sia belaka. Tidak ada seorang pebisnis pun yang mampu bekerja sendiri. Kerjasama dengan rekan, teman, mitra kerja dan klien sangat penting bagi perkembangan suatu bisnis. Merekalah yang akan memberi masukan, saran dan kritik dan membantu di saat-saat sulit. Seorang pebisnis harus mampu menjalin kerjasama dan bergaul untuk menjalin relasi bisnis dengan seluas-luasnya.

9. Berani Menghadapi Kegagalan

Jangan dikira para pebisnis yang telah mapan dan maju tidak pernah mengalami kegagalan. Bahkan mereka pun suatu waktu pernah mengalaminya. Hanya saja mereka tidak pernah putus asa dan terus berusaha sampai sukses. Orang yang takut gagal adalah orang yang pengecut yang tidak berani melakukan apapun dan kerjanya hanya menghayal saja.

10. Tidak Suka Menunda

Seperti kata pepapatah: “Time is money!” Oleh karena janganlah suka menunda-nunda suatu pekerjaan. Lakukanlah saat ini, sekarang juga selagi ada kesempatan. Menunda suatu pekerjaan berarti adalah suatu kerugian yang akan membuat anda menyesal.

Sunday, December 12, 2010

Menciptakan Keunggulan Kompetitif pada Produk

NAMA : ZENDEEDO SETIAWAN
KELAS : 2DD01
NPM : 33209627
SUMBER : WIKIPEDIA DAN ARTIKEL INTERNET LAINNYA

Peran Sistem informasi Manajemen (SIM) Dalam meningkatkan keunggulan kompetitif.
Peranan SIM yang paling besar dan paling berpengaruh adalah agar suatu organisasi tetap mampu bertahan dalam pasar dimana organisasi tersebut mampu untuk meningkatkan daya kompetitifnya.

Ada beberapa model yang dipandang handal untuk meningkatkan daya saing suatu organisasi diantaranya:

Beberapa model tersebut terdapat pada konsep ”Five Forces Model” (Michael Porter)

Mengatakan bahwa :
Untuk meningkatkan kompetitif suatu organisasi maka harus dilakukan analisis kekuatan kompetitif yaitu:

1. Kekuatan Pembeli (Bargaining Power of Buyers). Semakin banyak pembeli (konsumen) mempunyai pilihan penjual mana (organisasi), semakin tinggi kekuatan kompetitifnya (daya penawarannya). Semakin sedikit pilihan pembeli, semakin rendah kekuatan kompetitifnya. Monopoli terjadi apabila pembeli tidak punya pilihan kecuali membeli pada satu penjual saja.

2. Kekuatan Pemasok (Bargaining Power of Suppliers). Semakin banyak organisasi (pembeli) memiliki pilihan untuk membeli dari pemasok mana, semakin rendah kekuatan kompetitif para pemasok, dan sebaliknya. Organisasi dituntut memiliki kekuatan kompetitif yang lebih tinggi dari pemasok dan dari pembeli (konsumen).

3. Ancaman Produk Substitusi (Threat of Substitute Products or Services) akan dirasakan tinggi (ancaman) oleh organisasi apabila produk/jasa organisasi dapat diganti (substitute) dengan produk/jasa yang “mirip” dari organisasi lain. Apabila organisasi ingin mengganti produk/jasa yang diproduksinya, maka akan timbul “Switching Cost” (biaya pengalihan) sebagai konsekuensinya.

4. Ancaman dari Pendatang Baru (Threat of New Entrants) akan dirasakan tinggi (ancaman) oleh organisasi apabila organisasi-organisasi lain dapat dengan mudah masuk ke dalam industri (menciptakan atau memasarkan produk/jasa yang sejenis), sehingga meningkatkan intensitas persaingan dalam industri. Untuk masuk ke dalam industri, Pendatang Baru harus mampu menghadapi dan menanggulangi ”Perintang-Perintang Masuk” (Entry Barriers), yang antara lain adalah investasi yang besar, skala ekonomis yang besar, teknologi yang digunakan, tenaga akhli yang digunakan (langka), atau kondisi pasar yang terikat (market franchised).

5. Pesaing-Pesaing dari Organisasi Sejenis (Rivalry among Existing Competitors) akan menjadi ancaman apabila terjadi intensitas persaingan yang tinggi antar organisasi sejenis. Intensitas persaingan pada suatu industri akan berbeda dengan industri-industri lain, dan cenderung semakin meningkat dari waktu ke waktu. Pada industri yang dimonopoli (atau oligopoli) oleh satu organisasi besar, intensitas persaingan relatif rendah. Pada industri yang ”fragmented” (banyak perusahaan kecil dan tidak ada ”leader”nya), intensitas persaingan relatif tinggi. Bentuk persaingan tidak hanya karena harga, melainkan juga pada aspek-aspek kualitas, pelayanan, kontinuitas, kredibilitas, dll.

Di dalam bisinis atau manajemen, setiap rangkaian (chain) proses membuat produk atau jasa perlu diidentifikasi dan dikalkulasi biayanya agar dapat diketahui Nilai Tambah (Added Value) yang dihasilkan oleh suatu produk jadi (produk/jasa yang dijual kepada konsumen). Semakin tinggi nilai tambah, semakin besar probabilitas untuk mendapatkan keuntungan (profit).


Merumuskan ”Supply Chain Management” dalam rangka menciptakan Keunggulan Kompetitif Organisasi dalam industrinya, yaitu dengan mengoptimalisasi faktor-faktor:

1. Fulfillment: memastikan bahwa jumlah material untuk produksi dan jumlah produk siap jual telah tersedia dalam waktu yang tepat.

2. Logistics: mempertahankan agar biaya transportasi material serendah mungkin dengan tertap menjaga keamanan dan ketepatan dalam pengiriman.

3. Production: memastikan bahwa semua jalur produksi berjalan lancar dengan persediaan material yang mencukupi.

4. Revenue & Profit: memastikan bahwa tidak terjadi kekosongan penjualan atau keterlambatan ”delivery”, karena merupakan ”opportunity lost of sales or profit”

5. Cost & Price: mempertahankan harga pembelian material dan harga jual produk pada tingkat harga yang dapat diterima (acceptable levels).



Faktor-faktor lingkungan makro yang dapat mempengaruhi bisnis:
1 penduduk
2. sosial budaya
3. teknologi
4. Ekonomi
5. Hukum
6. Politik
7. Kamtibmas
8. Kelompok yang punya perhatian khusus


Business Intelligence (kepiawaian bisnis) :
adalah suatu pengetahuan tentang seluk-beluk bisinis yang ditekuni. Pengetahuan tersebut meliputi hal-hal yang berhubungan dengan organisasi itu sendiri, proses operasional intern, pelanggan, pesaing, mitra usaha, faktor-faktor kompetitif dalam industri dan lingkungan makro, yang diperlukan agar organisasi mampu mengambil keputusan-keputusan yang efektif